Kupang, swaratimor.co.id – Penjabat Wali Kota Kupang George M. Hadjoh, S.H, prihatin atas kejadian penyegelan SD Negeri Tenau baru-baru ini danm meminta agar proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di UPTD Sekolah Dasar Negeri Tenau dapat berjalan normal kembali.

George menyampaikan hal ini saat meninjau langsung kondisi SD tersebut, Rabu (24/05/2023). Turut hadir Kapolres Kupang Kota, Kombes Polisi Rishian Krisna Budhiaswanto, Kapolsek Alak, Kompol Edy, S.H., M.H., Kasat Polisi Pamong Praja Kota Kupang, Achrudin R. Abubakar, S. Sos., M.Si., sejumlah Anggota DPRD Kota Kupang, Camat Alak, Yulianus Willem Pally, S.H., Lurah Alak, Marice Lasbaun, S.E. serta perwakilan dari Bagian Hukum dan Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Kupang,

Sebelumnya sekolah yang beralamat di Jalan Petrus Karels, Kelurahan Alak tersebut di segel oleh warga yang mengaku ahli waris dari pemilik tanah, Selasa, 23 Mei 2023.

Penjabat Wali Kota Kupang saat bertemu dengan anak dari pemilik tanah, Andi Lau menyampaikan keprihatinannya atas adanya penyegelan sekolah dan mengajak semua pihak berpikir jernih.

“Saya prihatin atas peristiwa ini dan berharap kita semua bisa berpikir jernih. Kita harus menyadari bahwa penyegelan sekolah ini akan mengorbankan pendidikan anak-anak kita. Jika ada persoalan yang terkait dengan hal-hal berkaitan dengan administrasi atau lainnya mari kita duduk dan selesaikan bersama tapi sekali lagi jangan mengorbankan akses anak-anak kita untuk mengikuti proses KBM di sekolah ini,” kata George seperti dikutip dari Bagian Prokopim Kota Kupang.

Menurut George, saat menyerahkan tanah untuk dibangun sekolah, pemilik lahan pasti bermimpi agar kelak anak-anak yang bersekolah di sekolah tersebut dapat memiliki masa depan yang baik sebagai penerus bangsa, sehingga dirinya menyayangkan adanya kegiatan penyegelan ini.

“Sebagai Pemerintah, kami mengajak keluarga Lau untuk bersama-sama dengan Pemerintah mencari solusi,” tambahnya.

Senada dengan Penjabat Wali Kota Kupang, Kapolres Kupang Kota Kombes Polisi Rishian Krisna Budhiaswanto juga turut prihatin atas adanya penyegelan sekolah tersebut. “Saya juga merasa sedih dengan adanya penyegelan sekolah oleh ini. Saya rasa anak-anak yang bersekolah di sini pastilah timbul kekawatiran dalam hati mereka, karena sekolahnya disegel. Untuk itu  saya berharap agar kegiatan belajar mengajar bagi sekitar 200 murid di SD Negeri Tenau ini dapat berjalan kembali seperti biasa,” imbau Kapolresta.

Kapolresta berjanji akan mengawal proses pengurusan hak dan dokumen kepemilikan atas tanah hingga tuntas. Ia mengajak semua pihak terkait dapat duduk bersama untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang adil bagi seluruh pihak.

Permintaan Penjabat Wali Kota Kupang dan Kapolresta disetujui oleh Andi Lau selaku perwakilan keluarga. Atas nama keluarga, Andi berjanji akan mendukung agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali seperti biasa. Keluarga juga menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap persoalan tersebut.

Dirinya mengaku bahwa keluarga sebenarnya tidak berniat menyegel sekolah. “Sejujurnya kami tidak memiliki niat menyegel sekolah tersebut namun surat kami yang ditujukan kepada para pihak atau institusi yang bertanggung jawab atas persoalan ini tidak diindahkan. Kami berterima kasih karena pemerintah telah mengajak kami menyelesaikan persoalan yang sudah tertunda lama,” ujar Andi.

Berdasarkan informasi dari pihak kelurahan Alak, SD Negeri Tenau mulai dibangun darurat pada tahun 2012 kemudian dibangun secara permanen pada tahun 2014 oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum.(*/epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: