Oelamasi, swaratimor.co.id – Saat ini prioritas pembangunan nasional dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular masih tertuju ke penyakit HIV/AIDS, TBC dan Malaria dimana secara global telah disepakati bahwa tahun 2030 mendatang, ketiga penyakit tersebut sudah dieliminasi.

Hal ini diungkapkan Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Rima Salean saat membuka pertemuan kemitraan lintas sektor penanganan penyakit menular, termasuk didalamnya penyakit AIDS, Tuberkolosis, Malaria (ATM) tingkat Kabupaten Kupang, Kamis, (5/10/2023) di Aula Kampus Poltekes Kemenkes Kupang.

“HIV/AIDS dieliminasi jika 95% ODHA mengetahui status, mendapatkan pengobatan dan 95 % nya diobati virusnya tersupresi. Sedangkan persyaratan Eliminasi TBC berdasarkan PP No 67 Tahun 2021 mengatakan bahwa tahun 2030, angka kejadian TB menjadi 65 per 100.000 penduduk dan angka kematian menjadi 6 per 100.000 penduduk. Terkait dengan penyakit malaria, dijelaskan Rima Kabupaten Kupang wajib mencapai status eliminasi pada tahun 2025 dengan syarat utama tidak terjadi penularan kasus malaria setempat atau zero kasus indegenous selama 3 tahun berturut-turut, angka positivity setiap slide darah harus kurang dari 5 % dan annual parasite incidence kurang dari 1 per 100.000 penduduk,” jelas Rima.

Menurut Rima, pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya seluruh komponen dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Dia mengharapkan, fasilitas kesehatan dan Puskesmas menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat sehingga masyarakat dapat segera mengakses pengobatan secara dini, melakukan skrining orang dengan resiko.

Pada kesempatan ini Rima tidak lupa berterima kasih dan mengapresiasi Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia dan rombongan yang berkenan hadir dan menfasilitasi pelaksanaan rapat koordinasi penguatan kapasitas, komitmen dan dukungan seluruh pemangku kebijakan terkait pencegahan dan pengendalian penyakit ATM tingkat Kabupaten Kupang.

“Saya berharap dengan kebersamaan dan bergandengan tangan pengendalian penyakit menular dapat diatasi. Kebijakan anggaran setiap OPD, pengendalian dan strategy merupakan upaya sehingga pengendalian penyakit menular ini dapat dilakukan dengan baik,” ungkapnya.

Coordinator Provinsi RSSH-Adinkes Resilient Sustainable System of Health Againts Aids Tuberkolosis Malaria, Dr. Dr Hyronimus Agustinus Fernandes dalam sambutannya berharap semua sektor terkait di Kabupaten Kupang dapat memberikan dukungan terhadap penanggulangan penyakit ATM ini.

“Salah satu upaya dengan mengalokasikan anggarannya secara baik sehingga penanganan ATM mendapat dukungan anggaran dan program yang tepat. Dengan dukungan semua pihak penyakit ATM dapat diantisipasi dan ditekan penyebarannya secara baik hingga benar-benar tereliminasi,” kata Frenandes.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Coordinator Provinsi RSSH-Adinkes Resilient Sustainable System of Health againts Aids tuberkolosis Malaria Dr. Dr Hyronimus Agustinus Fernandes, Kepala BPS Kab. Kupang I Made Suantara, serta sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kupang diantaranya Kadis Kesehatan dr. Robert Amheka, Kadis PMD Charles Panie, Kadis DP2KBP3A Yesai Lanus, Kepala BP4D Juhardi Selan.(epo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: