Oelamasi, swaratimor.co.id – Gerakan orang tua asuh di Kelurahan Teunbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang belum berjalan sehingga kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita stunting di wilayah itu mengalami kesulitan. Padahal pencanangan gerakan orangtua asuh sudah lama dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang.

Hal ini terungkap saat kunjungan kerja Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe ke Posyandu Asoka di desa Neukbaun Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat.

“Untuk gerakan orang tua asuh di Amarasi Barat, di kelurahan Teunbaun sampai hari ini belum ada yang masuk jadi kami alami kesulitan dalam pemberian PMT. Sebanyak 31 anak stunting, hanya mendapatkan bantuan bagi 15 anak stunting dari Kemenkes dan sisanya dari gerakan orangtua asuh. Namun sampai hari ini, kita belum mendapatkan informasi OPD mana yang akan ada disini untuk mengintervensi bantuan PMT disini,” kata Lurah Teunbaun, Yeri Otemusu, Jumat (6/10/2023).

Yeri Otemusu berharap, OPD yang sudah ditetapkan menjadi orangtua asuh bisa segera turun untuk bersama pihak kelurahan Teunbaun memberikan makanan tambahan agar anak-anak stunting yang belum mendapatkan PMT bisa ditanggulangi oleh orang tua asuh anak stunting.

BERI VITAMIN A – Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe (Bertopi) sedang memberikan Vitamin A ke seorang balita. (Foto:Prokopim Kab Kupang)

Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe mengatakan, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam upaya menurunkan stunting. Pemerintah membutuhkan pihaknya lain untuk berkolaborasi menurunkan jumlah kasus stunting ini.

“Upaya penurunan stunting perlu dilakukan secara baik dan berkolaborasi bersama semua pihak. Kita tidak bisa bekerja tanpa tahu kondisi di lapangan. Soal stunting, kita tidak boleh bekerja santai. Pada Agustus tahun 2023 ini stunting sudah turun menjadi 12,97%. Ini karena kolaborasi dari desa salah satunya pemberian PMT selama 3 bulan dengan rutin. Juga didukung dari TNI/Polri dan para tokoh agama dan masyarakat, Camat dan Dinas Kesehatan,” kata Jerry di Posyandu Asoka, Kecamatan Amarasi Barat.

Jerry hadir di Posyandu Asola untuk memantau perkembangan penurunan stunting di setiap Posyandu yang tersebar di Kabupaten Kupang, termasuk di Posyandu Asoka di desa Neukbaun. Setelah dari Posyandu Asoka,  Jerry dan rombongan kemudian melanjutkan pemantauan stunting di Posyandu Lima Jaya di kelurahan Teunbaun.

Hasil meninjauannya di dua tempat berbeda yang ada di Kecamatan Amarasi Barat tersebut menunjukkan stunting di desa Neukbaun dan Kelurahan Teunbaun mengalami penurunan.

“Jumlah anak stunting di Posyandu Asoka sebesar 3 anak dan Posyandu Lima Jaya masih ada 9 anak. Semoga pada bulan November depan kita bisa turun lagi,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat juga menyinggung soal masalah gedung Puskesmas yang memprihatinkan. Jerry meminta masyarakat tidak usah berpikir soal kondisi Puskesmas yang ada. Sebab sudah ada prototype gedung baru untuk Puskesmas Amarasi Barat tahun depan.

“Untuk pola kerja di Amarasi Barat cukup punya kemauan dan langkah maju karena stunting cukup tinggi namun dengan pemberian PMT diyakini pada November 2023 bisa turun drastis asal Puskesmas dan Pustu beri pendampingan kepada para kader,” kata Jerry lagi.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemberian Vitamin A pada balita serta pengukuran dan penimbangan.

Turut hadir, Kepala RSKK Maria Sau, Camat Amarasi Barat Frans Wewo, pihak Nutrition Internasional Indonesia Handayani Sagala, Kapus Amarasi Barat Luth Gardis Tekla.(epo)

         

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: