Oelamasi, swaratimor.co.id – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto berkesempatan menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi secara virtual dan Gerakan Pasar Murah (GPM). Kegiatan tersebut bertempat di Lapangan Voli Kelurahan Batuplat Kota Kupang pada Senin 10 Oktober 2023.

Rakornas tersebut juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi serta seluruh Kepala Daerah, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Terkait dengan kegiatan Gerakan Pasar Murah dilaksanakan bersama Bulog, ID FOOD, NAM, PT. LMU Kupang, UKM Dael Mesa, UKM Belo dan SP2HP. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pembagian sembako berupa 10 Kg kepada setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto yang hadir membawakan sambutan mewakili Pj. Gubernur NTT, mengatakan Gerakan Pasar Murah sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi.

“Hari ini kita melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka ketahanan pangan yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan karena walau laju inflasi kita baik namun harga beras kita di masyarakat masih terus naik sehingga perlu dilakukan upaya-upaya menstabilkan harga pangan atau beras. Karena itu diharapkan kegiatan-kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga yang sesuai,” kata Ganef.

Gerakan Pasar Murah

Selain GPM, pada kesempatan ini juga telah diserahkan bantuan Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM ) di kelurahan Batuplat dan Manulai II. Harapan Pemerintah, upaya-upaya yang dilakukan  ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat akan pangan ini bisa terpenuhi.

“Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan acara kita hari ini yakni Bulog, IDFood dan semua vendor serta petani yang sudah ikut berpartisipasi bersama pemerintah provinsi NTT dalam upaya menjaga kestabilan harga pangan yang beredar di masyarakat,” ungkap Ganef.

Ia menambahkan, masyarakat dan pemerintah tidak boleh lengah dalam usaha menjaga laju inflasi agar bisa tetap stabil.

Dalam kesempatan ini Ganef turut menjelaskan tentang ketahanan pangan yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas negara.

“Ketahan pangan yang terganggu tentu berpengaruh pada stabilitas keamanan suatu negara. Negara yang tidak cukup pangan maka import menjadi keputusan yang harus diambil sedangkan kalau ketahanan pangan suatu negara kuat maka negara tersebut menjadi lumbung pangan dunia dan bisa eksport artinya bahwa pangan menjadi komoditas ekonomi. Salah satu komoditi pangan yang cukup berpengaruh pada di negara kita adalah beras. Dan kondisi saat ini produksi beras kita belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka pemerintah Indonesia masih mengimport beras dari  Vietnam. Ini adalah salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam menjaga ketahanan pangannya,” beber Ganef.(mey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: