TANDA TANGAN - Plt. Sekda Kabupaten Kupang, Mesak Elfeto saat menandatangani berita acara kegiatan rembuk konvergensi stunting tingkat Kabupaten Kupang.(Foto : Prokopim Kab Kupang)

Oelamasi, swaratimor.co.id – Hasil pengukuran bayi dibawah lima tahun (Balita) di Posyandu yang tersebar di Kabupaten Kupang pada Februari 2024 mendapati jika 3.574 Balita di wilayah itu tergolong stunting. Stunting jika dikutip dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar.

Hal ini terungkap pada kegiatan rembuk konvergensi stunting tingkat Kabupaten Kupang, Jumat (19/4/2024). “Terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Kupang. Dengan semangat kolaborasi dan konvergensi yang selama ini telah terbangun, saya yakin kita mampu menurunkan prevelensi stunting di Kabupaten Kupang yang saat ini masih berada di angka 12,35% atau 3.574 balita stunting hasil pengukuran Februari 2024,” kata Plt. Sekda Kabupaten Kupang, Mesak Elfeto di aula Kantor Bupati Kupang di Oelamasi.

Menurut Mesak, penurunan angka stunting masih menjadi prioritas pembangunan daerah.

“Penyebab stunting itu kompleks mulai dari kemampuan ekonomi masyarakat, ketersediaan bahan makanan, pengetahuan, bahkan budaya serta gangguan kesehatan bawaan dan infeksi berulang yang dipengaruhi oleh pola hidup dan kebersihan diri, baik secara individu, keluarga maupun lingkungan, yang mana semuanya itu dipengaruhi oleh ketersediaan akses terhadap kebutuhan layanan dasar,” kata Mesak lagi.

Dikatakan, perangkat daerah yang memiliki indikator layanan, baik spesifik maupun sensitif termasuk indikator supply, harus memastikan indikator tersebut diakomodir dalam perencanaan dan penganggaran kegiatan di instansi masing-masing dengan memperhatikan desa yang menjadi lokus stunting.

“Proses pembangunan kita akan lebih tepat sasaran dan tepat manfaat jika didasari pada data yang akurat dan actual,” tandas Mesak.

Mesak berharap seluruh pihak terkait baik dari perangkat daerah sampai ke desa, TNI/Polri, instansi vertikal, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha dan media massa yang telah terlibat penanganan stunting di Kabupaten Kupang agar terus ditingkatkan upaya konvergensi yang telah dilakukan.

Mesak Elfeto juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam melaksanakan gerakan orang tua asuh balita stunting di 24 kecamatan di Kabupaten Kupang sebagai suatu gerakan bersama lintas sektor yang melibatkan seluruh unsur masyarakat.

Turut hadir, Plt. Asisten I Sekda Kabupaten Kupang Juhardi D. Selan, para pimpinan OPD terkait salah satunya Kepala DP2KBP3A dr. Tjokorda Swastika, Anggota Pokja stunting Propinsi NTT, para Camat, para Kapus dan tenaga gizi serta lembaga Mitra terkait.(epo)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: