Kupang, swaratimor.co.id – Kepala Dinas Pertanian NTT, Lucky Koli meminta para petani di bumi Flobamorata untuk memantau informasi perkembangan cuaca terkini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar tidak salah menghitung saat menanam.
”Saya harap petani terus memantau informasi dari BMKG, sehingga tidak mengalami gagal tanam maupun gagal panen yang akan membuat petani merugi,” kata Lucky di Kantor Gubernur NTT, Senin (3/10/2022).
Didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Prisilia Parera dan Kepala Stasiun Klimatologi NTT, Rahmattulloh Adji, lebih jauh Lucky Koli menjelaskan, tahun 2022 Pemerintah menyiapkan lahan seluas 105 ha. Dari jumlah itu, 37 hektar telah dilakukan penanaman pada musim tanam dua, dan sudah dipanen dan dipasarkan. Sedangkan 88 ribu ha akan dimanfaatkan untuk musim tanam satu pertama nanti yang diperkirakan akhir Oktober mendatang.
Lahan yang disiapkan ini, kata dia, akan digunakan untuk tanaman jagung, sorgum, dan kelor. Tahap awal dimulai di daratan Flores yang sesuai prediksi BMKG akan hujan pada akhir Oktober 2022.
Sementara Kepala Stasiun Klimatologi NTT, Rahmattulloh Adji menjelaskan, saat ini sedang berlangsung peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan.
Dikatakan, dari hasil analisis curah hujan BMKG didapati sebagian daerah di wilayah NTT yang sudah mengalami musim penghujan seperti di Flores bagian barat, dan Pulau Timor tepatnya di wilayah Soe. Musim Hujan tahun ini, diprediksi akan dimulai pada bulan Oktober Minggu ke tiga, di sebagian wilayah, dan sisanya akan berlangsung pada awal November.
“Prediksi musim penghujan tahun ini mengalami kemajuan dan lebih panjang, yang akan dimulai pada Minggu ke tiga Oktober di beberapa daerah, sedangkan secara keseluruhan akan terjadi di bulan November,” kata Adji lagi.
Adji meminta masyarakat untuk mewaspadai musim peralihan musim karena biasanya hujan disertai angin kencang. (epo)